Wah, Muatan Balik Kapal Tol Laut Jokowi Masih Sering Kosong

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelenggaraan tol laut pemerintahan Presiden Joko Widodo masih menyisakan pekerjaan rumah. Pasalnya, angkutan balik kapal tol laut dari sejumlah daerah di wilayah Indonesia bagian timur masih sering relatif kosong alias tanpa muatan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melihat kondisi itu sebagai salah satu catatan yang perlu dievaluasi. Hal tersebut diungkapkannya usai mendampingi kunjungan Jokowi ke Pelabuhan Tenau yang berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Bersamaan dengan kehadiran Presiden ke Kupang, Kementerian Perhubungan memang melakukan satu evaluasi terhadap tol laut, perintis, dan kapal ternak yang ada di NTT," kata Budi Karya Sumadi melalui keterangan resmi, dikutip CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2019).

"Selama ini tol laut yang mengangkut kontainer dari Jakarta atau Surabaya, pulangnya relatif kosong. Hanya ada muatan 20-30%," bebernya.

Karena itu, dia secara khusus menugaskan Pelindo III menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satu solusi yang dicanangkan adalah pemberian subsidi.

"Kami tugaskan Pelindo III untuk buat untuk uji coba pertama dengan beberapa kontainer dengan memberikan subsidi," tandasnya.

Ke depan, jika skema subsidi berhasil, secara bertahap program tol laut akan menjadi komersial penuh sehingga subsidi dicabut. Dengan begitu, selain untuk mendongkrak okupansi, juga ada keuntungan yang diraih Pelindo III.

"Dari Surabaya itu setengahnya sudah komersial, kita harapkan tol laut yang keliling di daerah NTT ini okupansi bisa maksimal dan juga ekonomis. Akhirnya tanpa subsidi diharapkan akan tetap berjalan," kata Budi.

Foto: Kicauan Presiden Jokowi mengenai kapal ternak (twitter @jokowi)

Melalui akun Twitternya, Presiden Joko Widodo berujar bahwa setiap tahun sekitar 70 ribu sapi dikirim dari NTT ke Pulau Jawa, terutama ke Jakarta dan sekitarnya. Pengirman itu menggunakan kapal ternak yang masuk ke dalam program Tol Laut.

"Dulu, kapal-kapal ternak dari Pelabuhan Tenau Kupang yang ke Jakarta hampir kosong. Lama-lama terisi sekarang malah penuh terus. Subsidinya pun jauh berkurang," kata Jokowi.

(miq/miq)