Sinyal Resesi Menguat Lagi, Wall Street Kembali Anjlok
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (26/8/2019). Memerahnya Wall Street disebabkan oleh semakin dalamnya inversi imbal hasil (yield) obligasi treasury AS dan ketidakpastian negosiasi damai antara Washington dan Beijing.Indeks Dow Jones turun 0,48% atau sekitar 124,66 poin ke level 25.774,17. Sedangkan S&P turun 0,33% atau sekitar 9,53 poin ke level 2.868,85 dan Nasdaq turun 0,34% tau 26,79 poin ke level 7.826,95.
Menurut analis dari Cresset Capital Management di Chicago, Jack Ablin, pasar sepertinya kebingungan dengan apa yang terjadi. "Semuanya berjalan begitu membingungkan dan sayangnya, meski bukan kemunduran perdagangan yang besar, mungkin perdagangan akan terus melambat dan terus mendorong banyak yang keluar. Ekonomi akan menderita," ujarnya sebagaimana dilansir Reuters.
Pasar awalnya menunjukan perkembangan positif di Senin, seiring dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump, terkait keinginan China berdamai. Namun sehari setelahnya, Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa tidak ada komunikasi antara dua negara terkait penyelesaian perang dagang.
Sementara itu, para petinggi bank sentral AS The Federal Reserves (The Fed) dijadwalkan bertemu pertengahan September nanti. Investor akan mengukur seberapa jauh kekuatan ekonomi AS melalui kebijakan suku bunga The Fed.
[Gambas:Video CNBC] (sef/sef)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sinyal Resesi Menguat Lagi, Wall Street Kembali Anjlok"
Post a Comment