Divestasi Saham Jalan Terus? Ini Respons Bos Bank Permata
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Permata Tbk (BNLI) menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada pemegang saham terkait dengan kemungkinan divestasi saham perusahaan oleh dua pengendali perseroan yakni PT PT Astra International Tbk (ASII) dan Standard Chartered Bank (Stanchart).Baik Astra maupun Stanchart memiliki Bank Permata dengan kepemilikan sama yakni masing-masing 45%, sementara saham publik sebesar 10,88%. Bank Permata adalah bank hasil merger lima bank PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Artamedia, PT Bank Patriot dan PT Bank Prima Ekspress pada tahun 2002.
"[Soal divestasi] kalau pemegang saham ada rencana divestasi Bank Permata itu keputusan dari pemegang saham," kata Direktur Bank Permata, Lea Setianti Kusumawijaya, usai paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (28/8/2019).
Dia mengatakan saat ini jajaran manajemen fokus untuk mengembangkan perusahaan lebih baik lagi ke depan dalam hal kinerja, pertumbuhan bisnis, layanan nasabah, dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.
Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto juga belum mengambil sikap apakah Bank Permata akan dilepas kepemilikan sahamnya atau tetap dipertahankan. Begitu pun ia masih juga bergeming mengenai siapa saja nama yang sudah mengajukan untuk membeli saham Bank Permata.
Dia hanya menjelaskan, fokus perusahaan saat ini ialah membenahi kinerja Bank Permata.
"Semua perusahaan apapun yang ada di Astra kita akan perbaiki, don't worry about that," ungkap Prijono usai paparan publik di BEI, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Hal itu, terindikasi dari rasio kredit bermasalah (NPL) Bank Permata yang menurut Prijono arahnya sudah menunjukkan perbaikan di level 3,6%. "Saya tidak mengatakan apa apa ya [dijual atau dipertahankan], no comment," kata dia.
(tas)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Divestasi Saham Jalan Terus? Ini Respons Bos Bank Permata"
Post a Comment