Fee Based Income BJB Tembus Rp 436 M, Ternyata Ini Sebabnya

Perusahaan terus meningkatkan jumlah kontribusi fee based ini dengan menargetkan pos-pos sumber pendapatan seperti remitansi dari pariwisata.
Direktur IT, Treasury dan International Banking Bank BJB Rio Lanasier mengatakan penopang fee based income ini diprioritaskan berasal dari remitansi, baik remitansi dari luar negeri maupun dalam negeri.
"35% dari income BJB dihasilkan dari fee based income, penopangnya transaksional, fee, agregator, remitansi. Dan tentu kalau melihat potensi remitansi wisata juga akan menjadi prioritas kami," kata Rio di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (19/8/2019).
Perlu diketahui, berdasarkan laporan keuangannya pada periode Januari-Juni 2019 fee based income Bank BJB tercatat senilai Rp 436 miliar. Pada semester I-2018, nilainya adalah Rp 435 miliar. Artinya ada kenaikan sebesar 0,1% secara year on year (YoY).
Sementara itu, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) perusahaan naik sebesar 6,4% YoY menjadi Rp 2,9 triliun. Hingga periode tersebut, penyaluran kredit BJB tumbuh 8,2% menjadi Rp 78,2 triliun.
(dob/dob)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Fee Based Income BJB Tembus Rp 436 M, Ternyata Ini Sebabnya"
Post a Comment