Trading Forex: Koreksi GBP/USD Ditahan Fibo 61,8%

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs poundsterling melawan dolar Amerika Serikat (AS) atau GBP/USD berbalik menguat pada perdagangan hari ini setelah terkoreksi pada perdagangan Selasa kemarin.

Penurunan GBP/USD masih di awal perdagangan hari ini masih belum mampu menyentuh level US$ 1,2835 yang merupakan Fibonacci Retracement level 61,8% yang ditarik dari titik tertinggi 13 Maret dan terendah 3 September 2019.

Selama bertahan di atas Fibo 61,8% tersebut, GBP/USD memang masih berpeluang kembali menguat.

GBP/USD masih dalam fase bullish atau tren naik setelah menembus rerata pergerakan 200 hari (Moving Average/MA 200) pada grafik harian yang ditunjukkan oleh garis berwarna biru, yang biasanya menjadi resisten kuat sehingga GBP/USD kini bergerak di atas MA 50, MA 100, dan MA 200.

Grafik: GBP/USD Harian
Sumber: MetaTrader 5

Kemudian indikator rerata pergerakan konvergen devergen (MACD) yang berada di wilayah positif, yang juga menggambarkan sentimen bullish.

Sementara jika dilihat dari grafik 1 jam, indikator Stochastic bergerak naik tetapi belum memasuki wilayah jenuh beli (oversold). Dengan demikian ruang penguatan GBP/USD masih terbuka dengan target ke US$ 1,2900.

Grafik: GBP/USD 1 Jam
Sumber: MetaTrader 5

Penembusan secara konsisten di atas level tersebut akan membawa GBP/USD naik menuju US$ 1,2960.

Sementara sebaliknya jika menembus ke bawah US$ 1,2835, GBP/USD berpotensi turun ke US$ 1,2785.

Secara fundamental, perkembangan proses perceraian Inggris dengan Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit masih menjadi penggerak utama. Perkembangan terakhir Parlemen Inggris menolak keinginan Perdana Menteri (PM) Johnson untuk mempercepat proses legislasi Brexit.

PM Johnson kini dikabarkan akan mendorong diadakan Pemilu sebelum Natal, tetapi tentunya harus mendapat penundaan deadline Brexit terlebih dahulu dari Uni Eropa.

Tarik ulur proses Brexit ini masih membuat arah pergerakan GBP/USD selanjutnya belum jelas.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)