Nasabah Sudah Malas ke Cabang, Ini Strategi Bank Mandiri
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat sekitar 10 tahun yang lalu, 17% transaksi perbankan masih berasal dari kantor cabang. Saat ini, angka tersebut turun, karena kondisi transaksi sudah berubah ke ranah digital."Sekarang 4-5% saja. Semua pindah ke channel digital, misalnya Mobile Banking, ATM, EDC, internet banking," kata SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi saat ditemui di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Meski transaksi di kantor cabang telah berkurang, Bank mandiri menyebut belum ada pengurangan karyawan. Meski tak dipungkiri jika sistem kantor cabang atau branch saat ini memang telah berubah.
Kantor cabang saat ini berperan untuk melayani nasabah secara langsung serta sebagai media konsultasi. Kantor cabang juga kini melayani pembelian KPR hingga car loan.
"Teller ada tapi berkurang, sebagian kita kerjakan untuk sisi yang tadi, customer relationship, penjualan aset, semuanya," ujarnya lagi.
Dia juga menyebut adanya disruption in digital era ini membuat transaksi uang elektronik naik secara signifikan sebesar 94,7% dari tahun 2014. Bermunculannya perusahaan baru di bidang fintech memberikan pengalaman baru bertransaksi kepada masyarakat, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi perbankan segment retail untuk melakukan inovasi.
"Pastinya kalau tak berubah kita ketinggalan. Fintech kan agresif. Kalau nggak ikut, kita ketinggalan.Kita berkompetisi dengan mereka, kita kolaborasi, apa yang bisa di leverage, itu OK saja," tegasnya.
Untuk itu, Bank Mandiri juga menjawab tantangan apa yang dibutuhkan oleh generasi milenial ini. Salah satunya adalah melalui KPR khusus untuk milenial. DP nol persen dan tentunya dengan tenor yang lebih panjang.
"Cicilan 20 tahun. Karena kita berharap untuk milenial, gaji pertama kecil, cicilan kecil. Lama-lama gaji beras angsuran besar, ini produk sesuai milenial," jelasnya.
Sebagai informasi, Bank mandiri bersama CFO Club Indonesia menyelenggarakan Macro Economic Outlook guna memberikan proyeksi terkini perkembangan ekonomi di tahun 2020 dengan tema "Managing Business in Disruption Era".
Kegiatan ini termasuk untuk melihat tantangan dan potensi bisnis dari fenomena booming digital teknologi yang tengah terjadi. Acara ini setidaknya dihadiri sekitar 100 CFO perusahaan asing dan domestik di mana menampilkan pembicara yaitu Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi dan SVP Transaction Banking Wholesale Sales Bank Mandiri Tri Nugroho.
(dob/dob)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Nasabah Sudah Malas ke Cabang, Ini Strategi Bank Mandiri"
Post a Comment