Lawan Rupiah, Dolar Singapura Melemah 5 Hari Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs dolar Singapura kembali melemah melawan rupiah pada perdagangan Selasa (26/11/19). Dengan demikian, mata uang Negeri Merlion ini sudah melemah dalam lima hari berturut-turut, dan berada di dekat level terlemah dua pekan.Pada pukul 16:00 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.304,45, dolar Singapura melemah 0,02% di pasar spot, melansir data Refnitiv.
Melambatnya inflasi menunjukkan rapuhnya perekonomian Singapura. Berdasarkan data dari Trading Economics yang dirilis Senin kemarin, inflasi Singapura di bulan Oktober dilaporkan tumbuh 0,4% year-on-year (YoY), melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 0,5%.
Bahkan jika dilihat secara bulanan atau month-on-month (MoM) mengalami deflasi 0,4% di bulan Oktober.
Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang sudah berlangsung setahun lebih menjadi faktor utama melambatnya perekonomian Singapura. Pada Agustus lalu, pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 0-1% dibandingkan proyeksi sebelumnya 1,5-2,5%.
Data terbaru yang dirilis dari Singapura pada hari ini masih belum mampu mendongkrak kinerja mata uangnya. Tingkat produksi manufaktur di bulan Oktober dilaporkan tumbuh 4% secara tahunan atau year-on-year (YoY). Sementara jika dilihat secara bulanan month-on-month (MoM), produksi manufaktur tumbuh 3,4%.
Rilis data tersebut lebih baik dibandingkan konsensus di Trading Economics yang justru menunjukkan penurunan 1,7% YoY dan 0,4% MoM.
Sementara itu kabar terbaru dari hubungan AS-China cukup disambut baik oleh pelaku pasar.
Harapan akan adanya kesepakatan dagang AS-China menguat sejak akhir pekan lalu setelah CNBC International mewartakan Presiden AS Donald Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan China "berpotensi sangat dekat".
"Pada dasarnya kita memiliki peluang yang sangat bagus untuk mencapai kesepakatan" kata Trump dalam acara Fox and Friends, sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (22/11/19)
Kabar terbaru yang dirilis pagi tadi menunjukkan jika China kembali berbicara dengan AS melalui saluran telepon. CNBC International mewartakan Wakil Perdana Menteri China, Liu He, pagi ini berbicara dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
"Kedua belah pihak membahas penyelesaian masalah-masalah inti yang menjadi perhatian bersama, mencapai konsensus bagaimana masalah tersebut diselesaikan dan setuju untuk terus berdiskusi mengenai isu-isu untuk kesepakatan fase satu" tulis rilis Kementerian Perdagangan China, sebagaimana dilansir CNBC International.
Sentimen pelaku pasar membaik merespon kabar tersebut yang berdampak positif bagi aset-aset berisiko. Rupiah menjadi salah satu aset yang mendapat keuntungan dari membaiknya sentimen pelaku pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lawan Rupiah, Dolar Singapura Melemah 5 Hari Beruntun"
Post a Comment