Search

Ramai Suspensi Reksa Dana, Begini Kata Penasihat Investasi

Ramai Suspensi Reksa Dana, Begini Kata Penasihat Investasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi penasihat investasi mengambil hikmah dari penertiban industri reksa dana dan pasar modal serta berharap ke depannya semangat keterbukaan dan edukasi dapat lebih dilaksanakan.

Ketua Asosiasi Penasihat Investasi Indonesia (APII) Ari Adil menilai ada tiga poin yang seharusnya dapat diperhatikan dalam penertiban transaksi saham yang terlalu fluktuatif dan suspensi beberapa manajer investasi.

Pertama, Iqro', adalah Bahasa Arab yang berarti baca dan pelajari. Dalam agama Islam merupakan wahyu dari Alloh berupa ayat pertama Al-Quran yang turun kepada Nabi Muhammad SAW agar selalu membaca dan mempelajari segala hal di depan Anda.

Apalagi dengan investasi, maka Iqro' juga wajib diterapkan karena investor dan calon investor sebaiknya mempelajari jenis investasi dan yang ingin disasar dengan teliti. Bukan hanya karena investasi mengincar hasil, tetapi aksi investasi ini melibatkan uang yang harus mendapatkan perhatian secara serius.


Khusus untuk investasi reksa dana dan pasar modal, Ari mengingatkan bahwa calon investor jangan sampai tergiur investasi reksa dana berbasis saham (reksa dana saham dan reksa dana campuran) yang menawarkan tingkat pengembalian investasi yang pasti (fixed return)."Penawaran fixed return untuk reksa dana berbasis saham jelas salah, tidak pernah ada yang mengatakan hal tersebut benar. Semua ada di aturan, jadi haruslah dipelajari dulu peraturan dan langkah-langkahnya, minimal mempelajari hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan," ujarnya kepada CNBC Indonesia hari ini (21/11/19).
Ketua Asosiasi Penasihat Investasi Indonesia (APII) Ari AdilFoto: Ketua Asosiasi Penasihat Investasi Indonesia (APII) Ari Adil
Kedua, 'Malu bertanya, sesat di jalan. Kebanyakan malu, sulit berjalan'. Kata-kata sok bijak itu ternyata harus diaplikasikan dalam berinvestasi, terutama investasi reksa dana dan pasar modal.Dalam mempelajari investasi reksa dana, tentu harus diikuti juga oleh sikap skeptis dan kritis, bukan hanya ketika 'akan nyemplung' tetapi juga 'setelah nyemplung'. Nah, sikap kritis tersebut juga jangan 'ketika buntung' saja, tetapi juga dilakukan 'ketika untung'.Maksudnya, jangan malu bertanya ketika ada kinerja reksa dana Anda terlalu tinggi dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), acuan lain, atau reksa dana sejenis. Bisa saja, kenaikan kinerja reksa dana yang Anda beli justru menandakan ada praktik-praktik yang kurang terpuji untuk memompa kinerja produk reksa dana tersebut.Jangan ragu juga melempar segala jenis pertanyaan kepada agen penjual reksa dana tempat Anda membeli produknya (bank, fintech, sekuritas), atau bahkan manajer investasi yang mengelola reksa dana. Cek dulu kontak mereka terutama di website, di mana pertanyaan keingintahuan (inquiries) Anda umumnya dapat mudah disampaikan melalui surat elektronik (surel/e-mail)."Itu sudah kewajiban dari agen penjual reksa dana [untuk menjawab pertanyaan], atau jika agennya pasif maka patut ditanyakan kepada manajer investasi. Nantinya, dapat dilihat agen atau manajer investasi yang layanannya lebih baik dan akomodatif," tutur Ari, yang juga menjadi chairman PT Jagartha Penasihat Investasi (Jagartha Advisors).Ketiga, check and balance, atau dengan kata lain: evaluasi. Evaluasi sangat perlu dilakukan investor reksa dana untuk jangka waktu tertentu guna memantau kinerja reksa dana serta mengecek porsi portofolio efeknya. Kinerja reksa dana memang tidak perlu dilihat setiap hari, tetapi jangan sampai tidak dilihat sama sekali. Apalagi, seiring dengan waktu, nilai investasi reksa dana dapat naik atau turun dan tentunya dapat berpengaruh ke porsi portofolio efeknya.
Misalnya, ketika reksa dana saham tetiba dapat disalip reksa dana pendapatan tetap atau bahkan reksa dana pasar uang ketika tahun ini obligasi berkinerja lebih baik daripada saham. Nah, investor yang kondisi portofolionya sudah berubah tentu dapat mulai menyesuaikan, bahasa sok ilmiahnya rebalancing, dengan tujuan dan niatan awal, atau justru menyesuaikan dengan kondisi terkini.Selain evaluasi oleh investor reksa dana, evaluasi juga sebaiknya dilakukan oleh agen reksa dana, baik yang berupa bank, sekuritas, maupun fintech. Evaluasi berguna untuk menjaga kualitas serta mengkinikan (meng-update) kondisi."Terutama untuk mengetahui adanya indikasi yang 'terlalu', baik terlalu turun maupun terlalu naik," ujar Ari yang juga punya panggilan Mungki tersebut.TIM RISET CNBC INDONESIA (irv/irv)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ramai Suspensi Reksa Dana, Begini Kata Penasihat Investasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.