Search

KNKT Rilis Penyebab JT-610 Jatuh, Ini Respons Boeing

KNKT Rilis Penyebab JT-610 Jatuh, Ini Respons Boeing

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak Boeing memberikan pernyataan pasca Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia merilis penyebab kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Pesawat  Lion Air JT-610 pada 28 Oktober 2018 jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat.

"Atas nama keluarga besar Boeing, dengan segala ketulusan hati, kami sampaikan belasungkawa yang mendalam kepada seluruh anggota keluarga dan sahabat para korban yang tewas dalam kecelakaan ini. Bersama Lion Air kami berkabung, dan kami juga ingin menyampaikan simpati kami yang paling mendalam kepada keluarga besar Lion Air," kata Presiden & CEO Boeing Dennis Muilenburg dalam pernyataan resminya, Jumat (25/10).

Dennis bilang Peristiwa ini telah memberikan dampak yang besar ke kehidupan kita semua dan menjadi kesedihan yang tak terlupakan.

"Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada KNKT Indonesia atas upaya yang luar biasa dalam menentukan fakta-fakta dalam kecelakaan ini, dan faktor-faktor yang turut berkontribusi sebagai penyebab serta rekomendasi-rekomendasi untuk tujuan kita bersama agar peristiwa ini tidak terulang kembali," katanya.

"Kami akan mengikuti rekomendasi keselamatan KNKT, dan mengambil langkah untuk meningkatkan keselamatan pesawat 737 MAX untuk mencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi saat kecelakaan ini tidak terulang kembali," katanya.

Ia bilang keselamatan merupakan nilai yang kami utamakan di Boeing dan keselamatan pengguna jasa penerbangan, pelanggan kami, dan kru yang bertugas pada pesawat terbang kami selalu menjadi prioritas utama kami. Kami menghargai kemitraan dengan Lion Air yang sudah berlangsung lama dan berharap dapat terus bekerja bersama di masa depan.

Dennis  bilang para pakar Boeing yang bekerja sebagai penasihat teknis untuk Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat telah memberikan dukungan kepada KNKT sepanjang proses investigasi.

"Para engineer kami tengah bekerja bersama Federal Aviation Administration (FAA) Amerika Serikat dan para regulator lainnya dari seluruh dunia untuk mengembangkan pembaruan perangkat lunak dan perubahan lainnya, dengan mempertimbangkan informasi dari hasil investigasi KNKT," katanya.

Menurutnya sejak terjadinya kecelakaan Lion Air, pesawat 737 MAX dan perangkat lunaknya telah melalui pemeriksaan, pengujian, dan analisis tingkat global yang paling ketat sepanjang sejarah.

"Hal ini mencakup ratusan sesi simulator dan uji terbang, analisis pemenuhan ketentuan regulasi terhadap ribuan dokumen, pemeriksaan oleh para regulator dan pakar independen serta persyaratan sertifikasi yang ekstensif," katanya.

Ia menambahkan selama beberapa bulan terakhir, Boeing telah menerapkan beberapa perubahan terhadap pesawat 737 MAX. Dennis mengatakan Boeing telah mendesain kembali cara sensor sudut serang (Angle of Attack, AoA) bekerja dengan fitur perangkat lunak kontrol kemudi terbang yang dikenal dengan Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (Maneuvering Characteristics Augmentation System, MCAS).

"Ke depannya, MCAS akan membandingkan informasi dari sensor-sensor AoA sebelum teraktivasi, dengan demikian ada lapisan perlindungan baru yang ditambahkan. Selain itu, MCAS hanya akan menyala jika terdapat kesamaan antara kedua sensor AoA, hanya akan teraktivasi sekali untuk menanggapi informasi AoA yang keliru, dan akan selalu tunduk pada batasan maksimum yang dapat dibatalkan oleh kolom kemudi (control column)," katanya.

Dennis menegaskan perubahan perangkat lunak ini akan mencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi pada kecelakaan ini tidak terulang kembali. Selain itu, Boeing tengah melakukan pembaharuan terhadap buku manual untuk awak pesawat dan pelatihan untuk pilot, yang dirancang untuk memastikan semua pilot memiliki semua informasi yang mereka perlukan untuk dapat  menerbangkan pesawat 737 MAX dengan aman.

"Boeing terus bekerja dengan FAA dan lembaga regulator lainnya di seluruh dunia terkait sertifikasi pembaruan perangkat lunak dan program pelatihan untuk mengembalikan pesawat 737 MAX mengudara dengan aman," katanya. (hoi/hoi)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

0 Response to "KNKT Rilis Penyebab JT-610 Jatuh, Ini Respons Boeing"

Post a Comment

Powered by Blogger.