Percayalah, Sri Mulyani Tak Ingin Wajib Pajak Didzalimi..

Jakarta, CNBC Indonesia -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab keluhan dari wajib pajak (WP) yang merasa terdzolimi oleh petugas pajak. Hal ini dikarenakan WP merasa pemerintah terlalu mengejar pajak ke mereka.

Oleh karenanya, saat ini Direktorat Jenderal Pajak tengah menyiapkan standar untuk menangani informasi terutama dari hasil tax amnesty hingga pendekatan kepada wajib pajak yang harus dilakukan secara kredibel dan terpercaya.

Jika standart ini tidak diatur, maka dari 40 ribu petugas pajak dan 7 account representative akan menggunakan cara yang berbeda dalam menggunakan data dan berhadapan dengan WP. Ini akan menimbulkan rasa tersudutkan oleh WP.

"WP akan saling ngomong saya diperlakukan seperti itu, mengapa saya didzolimi," ujar Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Jakarta, Jumat (15/11/2019) malam.

"Sehingga (WP) perlu harus tahu kita ingin membuat pendekatan yang credible, reliable, dan preidictabel sehingga orang susah untuk mengatakan saya diperlakukan tidak adil dan semena-mena. Inilah seni yang paling sulit dalam kita melakukan kultur membangun pajak dan dalam membangun sistem perpajakan yang adil dan reliable di RI," tambahnya.

Dengan kondisi ini, maka ia mengatakan bahwa tugas sebagai Direktur Jenderal Pajak sangat tidak mudah dan bisa terbilang sulit. Hal ini juga sudah ditekankan olehnya kepada Dirjen Pajak baru, Suryo Utomo yang dilantik pada awal bulan ini.

"Saya melantik Pak Suryo saya katakan bahwa tugasanya berat. Saya tidak menggunakan mudah tapi berat. This is very difficult and this is very challenging," kata dia.

"Karena itu tentu saya berharap Pak Suryo terus menggandeng dan melakukan hubungan baik dengan semeua stakeholder untuk membangun tidak hanya sistem perpajakan yang baik, namun membangun kultur compliance yang sifatnya colabortive dan trust," tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

(gus/gus)