'Deal' AS-China Belum Terkonfirmasi, Wall Street Dibuka Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan pada pembukaaan perdagangan Senin (14/10/2019) menyusul kekhawatiran jalan panjang damai dagang masih bakal jauh.
Indeks Dow Jones Industrial Average (Dow Jones) melemah 52 poin (0,2%) pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), meski membaik menjadi 13,94 poin (0,05%) 20 menit kemudian ke 26.802,65. Indeks Nasdaq tertekan 0,09% (7,45 poin) ke 8.050,31 sementara indeks S&P 500 turun 2,74 poin (0,09%) ke 2.967,17.
Koreksi terjadi setelah akhir pekan lalu, pasar dipacu eforia menyusul pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa kesepakatan "substansial" telah dicapai pada putaran pertama negosiasi perdagangan kedua belah pihak. Indeks S&P 500 dan Nasdaq sama-sama meroket lebih dari 1%.
Namun, CNBC International mendapat bisikan dari sumber yang menyeutkan bahwa China menginginkan pembicaraan lanjutan sebelum meneken "kesepakatan fase pertama yang sangat substansial." Belum ada informasi apakah negosiasi akan dilanjut di Beijing atau Washington.
Dalam kesepakatan fase pertama, China sepakat membeli produk pertanian AS senilai US$ 40 miliar- US$ 50 miliar. Beijing juga sepakat memperhatikan keluhan AS seputar perlindungan hak atas kekayaan intelektual.
Sebagai balasannya, AS akan membatalkan rencana penerapan kenaikan tarif baru yang semestinya diterapkan pekan depan. Namun media resmi pemerintah China memilih tak memakai kata 'kesepakatan' melainkan hanya menyatakan "kemajuan substansial".
"Investor mulai memiliki pemikiran lain mengenai kesepakatan dagang. Meski ada terobosan dalam pembicaraan, tetapi tidak ada yang diteken," tutur Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities Peter Cardillo, sebagaimana dikutip CNBC International.
Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dalam program "Squawk Box" CNBC International pada Senin mengatakan bahwa ada "kemajuan substansial" pekan lalu, kesepakatan masih "menunggu dokumentasi." Dia mengatakan kenaikan tarif atas produk China akan diberlakukan jika taka da kesepakatan.
Investor AS juga berjaga-jaga melihat kinerja emiten perbankan di AS yang dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka kuartal III_2019 pada Selasa, yakni Citigroup, Goldman Sachs, J.P. Morgan Chase dan Wells Fargo.
TIM RISET CNBC INDONESIA(ags/ags)
Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Deal' AS-China Belum Terkonfirmasi, Wall Street Dibuka Turun"
Post a Comment