Search

Duh! Pefindo Biro Kredit Sebut NPL BPR Capai 7%

Duh! Pefindo Biro Kredit Sebut NPL BPR Capai 7%

Jakarta, CNBC Indonesia - Pefindo Biro Kredit menyebutkan tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) untuk bank perkreditan rakyat (BPR) saat ini masih cukup tinggi yakni mencapai 7%.

Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu mengatakan pihaknya mengelompokkan tingkat NPL dari masing-masing lembaga keuangan dalam beberapa kelompok seperti bank umum dan syariah, BPR dan lembaga pembiayaan.

"Tingkat NPL yang saat ini di perbankan cukup tinggi, khususnya BPR. Data dari Pefindo Biro Kredit ini menunjukkan bahwa perbankan khususnya BPR ada di level 7%," kata Yohanes di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/11/2019).


Sebagai perbandingan, saat ini tingkat NPL di perbankan dari
databaseyang dimilikinya masih berada di level 2%-3% secara nasional. Tingkat NPL yang lebih tinggi justru dialami BPR yang mencapai 7%, sedangkan untuk lembaga pembiayaan berada di kisaran 3%.

Bahkan, dia mengklaim bahwa lembaga yang sudah bekerjasama dengannya memiliki tingkat NPL yang lebih rendah dibandingkan dengan industri.
Data NPL tersebut dikumpulkan dari BPR yang sudah bekerjasama dengan lembaga credit scoring ini.

Hingga saat ini, Pefindo sudah bekerjasama dengan lebih dari 30 BPR di seluruh Indonesia. Sebagai informasi, Pefindo Biro Kredit adalah lembaga pengelola informasi perkreditan, anak usaha PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Tahun ini, perseroan membidik klien atau pengguna mencapai 245 lembaga keuangan dan non-lembaga keuangan.


Lebih lanjut, dia menyebutkan, kerja sama dengan BPR ini diharapkan dapat meminimalkan NPL yang cukup tinggi saat ini.

"Harapannya bagaimana kita memitigasi risiko dapat dilakukan," imbuh dia.

Sebelumnya Pefindo Biro Kredit juga menyebutkan saat ini jumlah debitur dengan tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi masih mencapai 46% yang membuat potensi NPL secara nasional masih terbilang tinggi.

Yohanes mengatakan salah satu penyebabnya adalah dari faktor eksternal seperti terjadinya pelemahan ekonomi secara global yang juga berdampak ke dalam negeri.

"Secara eksternal mengakibatkan seperti itu [pelemahan ekonomi] mengakibatkan debitur menjadi tidak mampu atau terlambat bayar. Tapi secara internal perlu dilihat juga bahwa kemampuan atau behaviour masing-masing debitur itu juga perlu dilihat. Bagaimanapun juga faktor eksternal masih berpengaruh terhadap kemampuan membayar," kata Yohanes.

LPS Ungkap NPL Kredit di Sektor Konsumsi
[Gambas:Video CNBC]

(tas)

Halaman Selanjutnya >>>>




Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Duh! Pefindo Biro Kredit Sebut NPL BPR Capai 7%"

Post a Comment

Powered by Blogger.