Listing, Saham Kencana Energi Hampir Auto Reject, Melesat 49%
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan yang bergerak di bisnis pembangkit listrik energi terbarukan, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (2/9/2019) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Kencana menjadi perusahaan tercatat ke-33 di BEI tahun ini. Saat debut perdana, saham KEEN menguat 46,46% ke posisi Rp 580/saham dari harga penawaran umum Rp 396/saham.
Data BEI menunjukkan, pukul 10.53 WIB, saham melesat 48,99% di level Rp 590/saham, atau hampir menyentuh batas auto reject di perdagangan perdana yakni 50%. Untuk perdagangan normal, saham dengan rentang harga Rp 200-Rp 5.000, batasan auto rejection yakni 25% (naik & turun), sementara untuk IPO dua kali lipatnya.
Kencana Energi melepas 733 juta saham atau setara 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dari gelaran IPO ini, perseroan meraup dana segar Rp 290 miliar.
Henry Maknawi, Direktur Utama Kencana Energi Lestari menjelaskan, bisnis pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia memiliki potensi yang besar seiring elektrifikasi energi baru terbarukan (EBT) yang masih rendah dari negara-negara lainnya di Asia Tenggara.
Dengan elektrifikasi yang rendah, baru 12% membuka ruang bisnis pembangkit listrik tenaga air berkembang. Selain itu, kata Henry, PLTA menjadi fokus utama bisnis perseroan karena mengukur risikonya lebih mudah dan paling banyak tersedia di Indonesia.
"Dana hasil IPO sebanyak 55% untuk mendukung pengembangan usaha hydro power plant dan energi terbarukan, 25% untuk modal kerja dan 20% belanja modal," kata Henry di BEI, Jakarta, Senin (2/8/2019).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyampaikan, BEI terus mendorong perusahaan energi terbarukan menghimpun pendanaan di pasar modal melalui IPO.
"Kebutuhan listrik membutuhkan pasokan yang besar, ini salah satu wujud mereka menyediakan dana," ungkap Nyoman.
Saat ini, Kencana Energi tercatat memiliki tiga proyek PLTA di Sumatera dan Sulawesi dengan total kapasitas produksi 49 megawatt.
Mengacu laporan keuangan kuartal I-2019, pendapatan perusahaan sebesar US$ 5,68 juta atau setara dengan Rp 80 miliar (asumsi kurs Rp 14.100/US$). Adapun, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 2,10 juta.
Total aset hingga 31 Maret 2019 tercatat US$ 249,98 juta, terdiri dari liabilitas US$115,55 juta dan total ekuitas sebesar US$134,42 juta.
Dalam gelaran ini, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas dan PT RHB Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter).
(tas/tas)Halaman Selanjutnya >>>>
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Listing, Saham Kencana Energi Hampir Auto Reject, Melesat 49%"
Post a Comment