Bos Exxon: Migas Masih Penting untuk Pertumbuhan Ekonomi RI

Jakarta, CNBC Indonesia-Konvensi migas terbesar nasional digelar untuk ke-43 kalinya, hari ini. Meski pemerintah tengah pesimistis , para kontraktor tetap menekankan pentingnya peran industri migas untuk pertumbuhan ekonomi RI.

Tentunya para pelaku industri ini tak akan lupa perkataan Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraannya tanggal 16 Agustus lalu. Jokowi mengatakan bahwa kejayaan minyak RI sudah selesai.

Para pelaku industri migas yang bergabung dalam Indonesia Petrolium Associaton (IPA) pun buka suara, dalam pembukaan konvensi mereka hari ini President IPA sementara Louise McKenzie mengatakan bahwa migas masih memainkan peranan penting untuk melanjutkan pertumbuhan ekonomi negara.

"Kita harus bekerja bersama untuk ini, populasi Indonesia terus berkembang. Migas memiliki peran signifikan untuk pertumbuhan ekonomi. Sesuatu yang absolute essential untuk pengembangan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan untuk semua orang," ujar Louise yang juga Presiden Exxonmobil Indonesia, Rabu (4/9/2019).

Ia mengatakan secara geologi Indonesia masih atraktif, contohnya adalah temuan blok gas raksasa Sakakemang yang sungguh membanggakan. "Ini bukti bahwa kita harus terus mengembangkan dan mencari sumber migas, kebijakan dan iklim fiskal tentunya perlu dilihat dan harus ada action," katanya.

IPA, kata dia, siap teruskan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat Indonesia, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menarik investasi dan tingkatkan produksi migas nasional.

Perusahaan migas tengah bersaing ketat di dunia, IPA sangat mengapresiasi ditandatangani PoD Masela yang terkatung-katung selama puluhan tahun sebelumnya. "Ini tanda positif bagi industri. Kami akan fokus di insentif fiskal dan kebijakan, adanya open data dari ESDM, inenstif pajak dari Kementerian Keuangan juga langkah positif yang menandakan makin maju."

Terakhir, Louise berterima kasih kepada semua pemangku kepentingan. "Bersama kita bisa tingkatkan produksi untuk keberlangsungan migas di Indonesoa, dan tarik investasi serta tingkatkan produksi migas nasional."